Dunia akademis Indonesia dihentak oleh pemberitaan di media mengenai tindakan plagiat yang dilakukan oleh seorang profesor di Unpar.Profesor tersebut (Prof.X), dicurigai mengutip hasil karya seorang Penulis Australia saat beliau menulis sebuah artikel di The Jakarta Post tanpa menyertakan sumber kutipan tersebut dalam artikel yang beliau tulis. Sangat disayangkan tindakan yg sepertinya 'ceroboh' ini akhirnya membawa Prof.X kepada suatu kondisi yang ironis.Gelar Guru Besar yang telah diraih dengan susah payah harus dicabut karena 'plagiatisme' ini. Nila setitik merusak susu sebelanga.Kira2 itu peribhasa yang cocok untuk menggambarkan kondisi yang dialami oleh Prof.X.
Sebenarnya jika mau jujur urusan 'plagiat' ini sangat akrab dengan dunia pendidikan di Indonesia. Banyak mahasiswa S1 dan S2 yang menjiplak karya orang lain tanpa menyertakan darimana mereka mengutip tulisan2 tersebut.Atau yang lebih jauh lg mereka membayar sejumlah uang untuk mendapatkan skripsi atau thesis yang sudah jadi dan diakui sebagai hasil karya mereka.Ironis jika skripsi dan thesis yang sebenarnya adalah puncak dari tahun-tahun pembelajaran mereka harus diakhiri dengan sesuatu yang palsu.
Saya sendiri pernah punya pengalaman seru yang berkaitan dengan sesuatu yang dekat dengan Plagiarism. Sewaktu menempuh pendidikan S2 di UGM saya mengambil konsentrasi Ekonomi Publik. Sebagai syarat untuk mendapatkan gelar master saya diharuskan untuk menghasilkan sebuah karya ilmiah berupa thesis.Dalam pengerjaan penelitian ini saya dibantu oleh seorang dosen pembimbing.Kebetulan saya dibimbing oleh dosen yang teliti.Beliau benar2 mempertanyakan darimana kita mendapat kutipan yang kita sertakan dalam tulisan.Kalau perlu beliau harus melihat sendiri sumber yang kita gunakan.baik itu dari buku, penelitian sebelumnya, jurnal, artikel2 dari internet,koran,dsb.
'Plagiat' tentunya bisa dicegah bila kita berhati2 dalam mengutip dan jujur pada diri kita sendiri.Rajin berlatih menulis adalah salah satu cara untuk mencegah tindakan plagiat. Semoga Bangsa Indonesia bisa jadi lebih kreatif dan tidak menjadi bangsa plagiat. Saya Bangga menjadi orang Indonesia!
Kamis, 11 Februari 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar