Dalam lontar Kusuma Dewa disebutkan, Mpu Kuturan merupakan salah satu tokoh sentral berdirinya Pura Kahyangan Jagat yang ada di Bali. Begitu juga dengan berdirinya Pura Batukaru pun tidak bisa dilepaskan dari peran yang dimainkan Mpu Kuturan tersebut. Disebutkan pula Pura Luhur Batukaru sudah ada pada abad ke-11 Masehi. Sezaman dengan Pura Besakih, Pura Lempuyang Luhur, Pura Guwa Lawah, Pura Luhur Uluwatu, dan Pura Pusering Jagat.
Diperkirakan, sekitar abad ke-11 Masehi, Mpu Kuturan dalam pustaka Padma Bhuwana menyatakan atau sejenis memproklamasikan Bali sebagai Padma Bhuwana. Artinya, Bali sebagai replika alam semesta sthana Tuhan. Tujuan dari Padma Bhuwana Tattwa itu adalah untuk menanamkan bahwa Tuhan itu ada di mana-mana. Tak ada kegiatan hidup ini tanpa kesaksian Tuhan.
Agar pemujaan pada Tuhan menjadi terarah untuk membenahi kehidupan umat manusia, maka Mpu Kuturan mengajarkan tentang penjabaran Padma Bhuwana Tattwa menjadi empat konsep pemujaan. Inti Padma Bhuwana Tattwa itu adalah konsep pemujaan pada Tuhan yang eksistensiNya ada di alam semesta.
Pura Luhur Batukaru terletak di Desa Wongaya Gede Kecamatan Penebel Kabupaten Tabanan. Sekitar 42 km dari kota Denpasar. Lokasi pura ini terletak di bagian barat Pulau Bali di lereng selatan Gunung Batukaru. Kemungkinan besar nama pura ini diambil dari nama Gunung Batukaru ini.
Pura Luhur Batukaru merupakan salah satu pura Sad Kahyangan yang terletak di sebelah Barat Pulau Bali ini, juga dikenal sebagai pengider bhuwana. Karena statusnya sebagai Kahyangan Jagat, maka pura ini disungsung umat Hindu dimana pun di jagat raya ini. Karena letaknya di Barat Pulau Bali sebagai pengider bhuwana, dapat dipastikan pura ini tempat memuja kebesaran Ida Sanghyang Widhi dalam manifestasinya sebagai Mahadewa. Odalan di Pura Luhur Batukaru adalah tiap Manis Galungan atau Wrespati Umanis Dungulan.
Referensi : Parisada Hindu Dharma Indonesia